Sabtu, 15 September 2012

Pola Perawatan Masa Mabung

Berikut ini pola perawatan masa mabung:

* Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
* Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.
* Pemberian porsi pakan tambahan diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Tambahkan biji-bijian bunga Matahari, Biji Kacang Hijau, dan variasikan pemberian sayuran segar dan buah.
* Berikan Multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.


+Perawatan dan setelan lovebird mabung

Masa mabung (moulting) merupakan masa yang sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu yang hilang dan digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25% dari total protein yang ada di dalam tubuh burung. Inilah mengapa selama masa mabung perlu ditambahkan juga protein sebesar seperempat total protein dalam tubuh burung.
Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih dari 90% protein, khususnya protein yang disebut keratins. Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok protein). Burung harus mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna.

Ketika burung mabung, mereka juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Keperluan energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan burung harus mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk dapat mempertahankan pertumbuhan bulu baru. Untuk diketahui saja, energi yang diperlukan burung selama masa mabung sebesar dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi telur (lihat misalnya penjelasan pada “Moulting in Bird” di situs vetafarm.com yang menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai masalah mabung ini).

Faktor-faktor yang berpengaruh pada masa mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena sangat kompleks. Umur burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi keberhasilan atau kegagalan burung melewati masa mabung.

Hal yang paling utama untuk diingat adalah bahwa pada saat burung mabung, Anda harus memberikan suplai pakan yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna mungkin.
Untuk menyediakan protein yang diperlukan untuk peningkatan produksi bulu, Anda harus meningkatkan asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Protein seperti itu bisa ditemukan di dalam daging hewan. Daging dapat diberikan kepada kebanyakan burung yang sedang mabung dalam jumlah kecil plus pemberian suplemen makanan yang baik. Suplemen multivitamin dan multimineral yang baik seharusnya mengandung berbagai vitamin dan mineral serta asam amino untuk memungkinkan tumbuhnya bulu secara normal.
Meskipun pada umumnya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu masa mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau bahkan ada bulu yang tidak rontok (sekadar nyulam).

Cara Memilih Burung Lovebird

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung lovebird:

* Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar, panjang dan terlihat kokoh.
* Berkepala besar. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik. * Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
* Sebaiknya juga pilihlah bahan yang berdada lebar.
* Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
* Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
* Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
* Bola mata besar dan bersih bersinar. Menandakan burung ini memiliki prospek yang cerah apabila dijadikan burung lomba. Karena akan sangat gacor.

Ciri Jantan dan Betina Lovebird

Membedakan jenis kelamin lovebird termasuk pekerjaan gampang-gampang susah. Gampang untuk jenis-jenis tertentu tetapi susah untuk jenis lainnya, apalagi kalau masih anakan. Untuk membedakan jenis kelamin lovebird bisa digunakan cara sederhana sampai yang ilmiah.
Berikut ini adalah serba-serbi mengani perbendaan lovebird jantan dan lovebird betina yang saya ambil dari tulisan Siti Nuramaliati Prijono dalam buku berjudul Lovebird terbitan Penebar Swadaya.

A. Berdasarkan penampilan luar.
Menurut Siti Nuramaliati, berdasar tingkat kesulitan untuk membedakan jenis kelamin lovebird (dan burung secara umum) maka dapat dibedakan 3 kelompok lovebird. Ketiga kelompok tersebut adalah kelompok dimorfik (jenis kelaminnya sangat jelas dapar dibedakan), kelompok intermediate (jenis kelaminnya agak sulit dibedakan dari penampilan burung), dan kelompok lovebird kacamata (perbedaan jenis kelaminnya tidak konsisten). Namun secara umum pada banyak jenis lovebird relatif mudah dibedakan jenis kelaminnya dengan melihat pada penampilan luarnya.
a. Kelompok lovebird dimorfik Beberapa jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok dimorfik di antaranya lovebird abisinia, lovebird madagaskar dan lovebird muka merah.
1. Lovebird abisinia (Agapornis taranta) - Lovebird jantan berat badan 65 gram, dahi berwarna merah. - Lovebird betina berat badan 55 gram, dahi berwarna hijau.
2. Lovebird madagaskar (Agapornis cana) - Tidak ada perbedaan berat badan antara lovebird jantan dan lovebird betina. - Lovebird jantan kepala dan leher berwarna abu-abu - Lovebird betina bulu tubuh keseluruhannya berwarna hijau
3. Lovebird muka merah (Agapornis pullaria) - Lovebird jantan: dahi dan muka berwarna merah-oranye, tunggir (bulu di atas pantat, di bawah ujung lipatan sayap) berwarna biru muda, bulu terbang dan bagian bawah bulu sayap berwarna hitam. - Lovebird betina dahi dan muka lebih didominasi warna oranye dibandingkan warna merah, bagian bulu penutup sayap berwarna hijau dan di tepi sayap berwarna kekuningan.
b. Kelompok intermediate Dua jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok intermediate adalah lovebird black collared dan lovebird muka salem.
1. Lovebird black collared (Agapornis swinderniana) Lovebird jantan dan betina sangat sulit dibedakan dan tampak serupa dalam penampilan luarnya. 2. Lovebird jantan dan betina serupa dalam penampilannya, meskipun pada umumnya lovebird betina mempunyai bulu di bagian kepala dengan warna yang lebih pucat.
c. Kelompok lovebird kacamata Empat jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok lovebird kacamata adalah lovebird nyasa (Agapornis lilianae), lovebird pipi hitam (Agapornis nigrigenis), lovebird topeng (Agapornis personata), lovebird fischer (Agapornis ficheri).
Keempat jenis lovebird ini sangat sulit dibedakan antara jantan dan betina. Meskipun demikian ada sedikit perbedaan berat badan antara jantan dan betinanya. Satu keunikan dari lovebird kelompok kacamata adalah pada saat menjelang musim berkembangbiak burung betina akan membawa bahan sarang di bawah bulu tunggir dan bulu punggung bagian bawah.
B. Membedakan jenis kelamin tidak berdasarkan penampilan luar.
Pada jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya berdasarkan penampilan luarnya yang spesifik maka akan sulit untuk membedakan lovebird jantan dan lovebird betina. Pada kejadian ini makan ada beberapa cara untuk digunakan memnedakan lovebird jantan dan lovebird betina.
a. Bentuk tubuh. Lovebird betina cenderung memiliki tubuh yang kekar dan lebih berat. Namun kriteria ini tidak mutlak sifatnya.
b. Warna Lovebird jantan mempunyai warna yang lebuh terang dari lovebird betina. Meskipun demikian hal itu tidak selalu benar karena warna bulu juga tergantung pada makanan, iklim, dan variasi geografis.
c. Cara bertengger Lovebird betina bertengger dengan jarak antarkaki lebih lebar dibandingkan lovebird jantan.
Perbedaan jantan berina berdasar bukaan kaki (Foto: Repro dari Buku Lovebird)
d. Bentuk ekor Lovebird betina mempunyai ekor dengan bentuk lebih rata dibandingkan pada ekor lovebird jantan yang berbentuk agak meruncing.
Perbedan jantan dan betina dari bentuk ekor (Foto: Repro dari Buku Lovebird)
e. Membangun sarang Kegiatan membangung sarang lebih intensif dilakukan oleh lovebird betina ketimbang jantan. Lovebird menggigit-gigit di luar sarang pada cabang-cabang dan batang yang lebih tebal. Lovebird betina akan megambil kulit kayu dan mengumpulkannya untuk membuat sarang, sedangkan lovebird jantan menyuapi lovebird betina. Namu hal ini juga tidak mutlak karena ada lovebird jantan yang juga aktif mengumpulkan bahan sarang.
f. Perabaan pada tulang pubis (supit urang). Lovebird memiliki dua tulang pubis (supit urang) pada bagian pinggulnya. Pada musim berkembang biak, tulang pubis lovebird betina menjadi lebih elastic dan jarak antara kedua tulang pubis tersebut melebar karena pengaruh hormone. Keadaan tersebut dapat dirasakan dengan rabaan tangan. Pada lovebird jantan, jarak antara dua tulang pubis tersebut sempit. Teknik perabaan ini hanya dapat digunakan bila kegiatan seksual lovebird betina dengan aktif.
g. Pemeriksaan dengan alat laparoscopy Untuk mengetahui jenis kelamin lovebird juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat laparoscopy. Lovebird yang akan diperiksa jenis kelaminnya harus dibius dulu. Setelah itu dilakukan operasi kecil pada bagian kiri tubuh burung di antara tulang rusuk, tulang pinggang dan tulang paha. Dari bagian yang dioperasi itu dimasukkan alat laparoscopy untuk melihat ada tidaknya ovary (indung telur). Jika ada ovari maka lovebird tersebut dipastikan betina. Cara ini hanya bisa dilakukan jika burung sudah dewasa.
h. Pemeriksaan DNA Cara lain untuk mengetahui jenis kelamin lovebird adalah dengan menguji DNA yang dapat diperoleh dari darah atau bulu burung. Setelah DNA diekstrak dengan larutan tertentu dan proses lebih lanjut, lalu hasilnya dipotret dengan Polaroid. Apabila dalam foto tersebut terlihat dua pita maka lovebird tersebut dapat dipastikan berkelamin betina. Namun jika terlihat hanya satu pita, lovebird itu bias dipastikan jantan.
Cara ini dianggap lebih cepat dan hasilnya lebih akurat. Namun biaya uji DNA sangat mahal. Selain itu di Indonesia belum banyak laboratorium yang menawarkan jasanyan untuk memeriksa jenis kelamin burung dengan uji DNA.
Pasangan sejenis juga bercumbu
Pada jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan antara jantan dan betinanya berdasarkan bentuk tubuh dan warna bulunya sering terjadi kesulitan untuk memperoleh pasangan yang sesuai,.
Sering terlihat dua ekor jantan berperilaku seperti pasangan lovebird yang berlainan jenis. Hal yang sama juga terjadi pada dua lovebird betina. Bahkan pada pasangan lovebird betina ini apabila bertelur maka jumlah telurnya akan lebih banyak dari pasangan yang normal, tetapi telur tersebut tidak fertile alias tidak akan menetas jika dierami.
Hal yang membedakan antara pasangan jantan-jantan dan betina-betina adalah pada pasangan jantan-jantan tidak akan membuat sarang karena perilaku itu hanya milik lovebird bertina.
Ada yang menyatakan bahwa lovebird jantan adalah yang menyuapi pasangannya sedangkan betina yang disuapi. Tetapi hal ini tidak benar karena lovebird betina juga sering menyuapi lovebird jantan untuk menarik perhatian si jantan.
Juga tidak benar bahwa lovebird betina memiliki paruh dan kepala yang lebih kecil ketimbang lovebird jantan. Dan tidak tentu benar bahwa lovebird jantan memiliki kepala yang lebih lebar dengan paruh yang lebih runcing.

Jumat, 14 September 2012

Prospek Penangkaran Lovebird

Love bird menjadi pilihan Prospek para penghobi burung, karena kemampuanya melantunkan suara-suara keras dan bervariasi. ia menjadi burung master yag banyak diburu oleh para hobiis.Selain itu, variasi warna yang dimiliki lovebird menjadi daya tarik tersendiri bagi para penghobiis dan menjadi prospek penangkaran burung lovebird. tantangan untuk menghasilkan mutasi warna baru sangat menarik dilakukan, terutama bagi penangkar lovebird.
Masuknya lovebird dalam kancah lomba burung kicau semakin menambah permintaan pasar terhadap ketersediaan lovebird.
dari beberapa gambaran di atas love bird tetap akan memiliki permintaan pasar tinggi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa Prospek penangkaran Lovebird sangat menjanjikan untuk dilakukan. dalalm bagian ini akan dipaparkan analisa usaha (prospek)penangkaran love bird dengan beberapa asumsi.
Asumsi
1. Mulai memelihara 3 pasang indukan degan kualitas bagus.
2. Tenaga kerja diabaikan karena sifat usaha ini adalah sampingan bukan usaha pokok.
3. Dalam jangka waktu 4 bulan indukan lovebird masing-masing menentaskan 4 ekor anakan.
4. Harga jual anakan lovebird handfeeding kualitas bagus @ Rp.500.000,00/ ekor
5. Anakan lovebbird dibesarkan secara handfeeding, sehingga dalam jangka periode maksimal 2 bulan dapat secara konstan bertelur dan menetaskan telur (aktu pengeraman 25 hari + penyuapan induk 12 hari + istirahat 7 hari + telur baru).
I.Biaya prasarana produksi

Indukan lovebird Rp. 1.500.000 x 3 = Rp 4.500.000
Kandang Solitaire Rp. 100.000 x 3 = Rp. 300.000
Glodok Rp. 10.000 x 3 = Rp 30.000
Tempat pakan dan minum Rp. 2.000 x 6 = Rp 12.000
Kunci Kandang Rp. 3.000 x 6 = Rp. 18.000
Triplek Alas Kandang Rp. 4.000 x 3 = Rp 12.000
Total biaya Prasarana Produksi Rp.4.872.000

II. Biaya Sarana produksi/bulan x 4
Pakan Utama Rp. 240.000
Vitamin,obat-obatan Rp. 30.000
ekstra fooding Rp. 60.000
Total biaya sarana produksi selama 4 bulan Rp. 300.000
----------------------
Total Biaya modal usaha I +II Rp.5.202.000 III.Pendapatan usaha harga jual Anakan 12 ekor x RP.500.000 = rp. 6.000.000 pada bulan keempat total modal usaha telah mencapai BEP dan mendapat laba Rp. 798.000, sehingga untuk bulan kelima dan berikutnya akan diperoleh pendapatan dengan perhitungasn sebagai berikut:
Pendapatran Usah Rp.6.000.000
Biaya produksi 2 bln Rp.165.000
Total pendapatan per 2 bln Rp. 5.835.000
Pendapatan usaha perbulan Rp.2.917.500

Selasa, 11 September 2012

Penyakit Love Bird

Jika mengenal betul burung yang anda pelihara, maka tidaklah begitu sulit untuk mengenali apakah kondisi mereka dalam keadaan sehat atautidak dari tingkah laku dan penampilanya. burung sehat akan bergerakdengan aktif, lincah, bulu -bulu bersih rapat dan rapih. Tingkah laku aneh atau menyimpang, penampilan lusuh, kusut adalah pertanda burung tersebut bermasalah dan kemungkinan terkena pemyakit.

Penyakit Lovebird diantaranya :
1. Penyakit saluran pernafasan
Penyakit pernafasan menyerang bagian pernafasan, tenggorokan, paru-paru dan kantong udara.Gejalanya nafas tersengal, bersin-bersin, kelopak mata bengkak, bulu berkerut. Penyebab kekebalan lemah karena kekurangan nutrisi.
2.Mata berair
penyakit ini termasukpenyakit yang sulit disembukan dan menular. Ditengarai disebabakan oleh bakteri ata jamu yang menyerang bagian luar burung.khususnya kelopak mata dam akhirnya menjalar ke bagian dalam organ burung. Gejala ditandai dengan munculnya bercak merah pada kelopak mata
3.Cabut Bulu
Mencabut bulu atau bahkan memotong anggota tubuh sendiri adalah gejala kelainan tingkah laku burung lovebird yang sulit dihentikan.

Penggangu tersebut antara lain: * Penyakit – Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus polyoma adalah penyakit paling umum yang menyebabkan burung kesulitan memproduksi bulu. Psittacosis kronis, gangguan parasit dan infeksi bakteri pada usus dapat pula menyebabkan bulu burung sulit tumbuh. * Gizi buruk – Sebagaimana digambarkan di atas, persyaratan untuk berlangsungnya produksi bulu secara normal memang sangat banyak, dan karenanya makanan yang kurang gizi bisa menyebabkan tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas (mudah patah, mudah kusam, melintir/ keriting dan sebagainya). * Kimiawi – penggunaan bahan kimiawi sering menyebabkan bulu tumbuh tidak sempurna atau bahkan merusak bulu. Salah satu contohnya adalah zat pembasmi cacing pada merpati yang dikenal sebagai Mebendazole. Bahan kimia ini akan menyebabkan bulu burung melintir jika diberikan semasa burung mabung. * Stres – Hal ini terjadi terutama untuk burung yang disuapi/loloh dengan tangan manusia. Tangan manusia menyebabkan bulu baru tidak bisa berkembang sempurna dan sebagainya. Apa yang perlu Anda lakukan agar burung dapat memiliki bulu baru sebaik mungkin? Pertama-tama menyingkirkan segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit lainnya. Kedua, pastikan tidak satu pun dari burung Anda menjadi pembawa virus bibit penyakit, misalnya Polyoma. Ketiga, berikan gizi yang cukup selama burung meranggas/mabung dengan pakan yang bagus. Hanya saja perlu diingat bahwa pakan yang bagus bukan berarti pakan yang banyak, sebab terlalu banyak pakan yang hanya mengandung karbohidrat misalnya, hanya akan membuat burung kekurangan gizi meski secara fisik terlihat gemuk. Jika Anda telah melakukan semua hal di atas dan masih mengalami masalah dengan kualitas bulu Anda perlu berbicara dengan dokter hewan khusus burung.

HAND FEEDING LOVEBIRD

Istilah hand feeding biasa digunakan dalam dunia penangkaran burung. Hand feeding artinya memberikan makanan anakan burung dengan bantuan tangan manusia (bukan indukan burung). Dengan hand feeding akan diperoleh burung yang jinak dan lebih mudah dalam pemeliharaan. Ada beberapa alasan kenapa Hand feeding harus di lakukan: - Indukan tidak mau/pintar meloloh anaknya, - Dengan Hand feeding tingkat produksi lebih cepat, - Di harapkan anakan hasil Hand feeding lebih jinak, - Perkembangan anakan dapat selalu di pantau, - Indukan berasal dari induk jawara,sehingga tidak mau ambil resiko anakan mati dalam glodok, - Produksi anakan dari satu pasangan terlalu banyak,sehingga di ambil sebagian, - Kondisi pertumbuhan antar sesama anakan terlalu jauh perbedaannya. Tiap penangkar memiliki cara dan aturan tersendiri dalam melakukan hand feeding. Hand feeding biasa dilakukan terhadap burung lovebird yang telah berumur 2 minggu. Kondisi fisik anakan lovebird pada umur tersebut biasanya cukup kuat karena telah memiliki asupan nutrisi dan imunisasi dari indukan. Terdapat beberapa aturan baku yang harus dilakukan dalam hand feeding. Pertimbangan utama yang harus di lakukan sebelum memutuskan untuk melakukan hand feeding adalah ketersediaan waktu untuk melakukan hand feeding pada jam-jam tertentu. Faktor lain yang juga perlu untuk dipertimbangkan adalah tingkat kesabaran yang cukup tinggi. Melakukan hand feeding bukan pekerjaan yang ringan seperti yang terlihat, namun dengan berjalannya waktu berbagai kendala akan dapat teratasi dengan mudah. Pastikan bahwa Anda telah melihat dan mengamati dengan seksama cara-cara melakukan hand feeding kepada penangkar yang telah berhasil melakukan hand feeding sebelum Anda memulainya. Peralatan hand feeding Sediakan beberapa alat yang dibutuhkan untuk melakukan hand feeding. Alat-alat yang mutlak dibutuhkan adalah: Alat suntik tanpa jarum Pentil angin sepeda Sendok plastik Thermometer Mangkuk kecil Kertas tissue Gelas plastik Bahan-bahan adonan Kotak inkubator Alat suntik Alat ini digunakan sebagai pengganti tembolok induk. Berfungsi sebagai penyimpanan bahan makanan yang akan disuapkan ke anakan-anakan lovebird. Gunakan ukuran 10mL, untuk mendapatkan hasil yang pas bagi ukuran tembolok anakan lovebird. Pentil angin Karet angin berguna untuk menyalurkan adonan dari tabung jarum ke tembolok anakan lovebird. Dengan sifatnya yang kenyal dan lentur, karet angin tidak berbahaya meskipun masuk ke dalam kerongkongan anakan burung. Sendok plastik Sendok dibutuhkan untuk mencampur dan mengaduk adonan yang akan diberikan kepada anakan-anakan lovebird. Thermometer Anakan burung lovebird membutuhkan asupan makanan dalam suhu tertentu. Dengan alat ini kita dapat mengukur suhu adonan yang akan disuapkan ke anakan lovebird. Beberapa penangkar mengandalkan sentuhan tangan untuk mengukur suhu adonan, namun sangat lebih tepat bila menggunakan termometer. Suhu adonan yang terlalu panas dapat membakar kerongkongan dan tembolok anakan lovebird. Mangkuk kecil Mangkuk berguna untuk mencampur adonan. Gunakan ukuran mangkuk kecil, sesuai dengan kuantitas adonan yang akan dibuat. Lebih baik membuat satu kali pakai adonan, daripada menyimpan sisa adonan. Kertas tissue Kertas tissue dibutuhkan sebagai alas tempat anakan-anakan burung yang akan disuap dan sekaligus pembersih adonan suapan yang tercecer pada tempat tersebut. Gelas plastik Gunakan gelas plastik atau semacam wadah dengan ukuran sedang untuk membilas alat-alat yang telah selesai digunakan. Bahan adonan Bahan adonan untuk anakan lovebird banyak tersedia di toko-toko bahan makanan burung ataupun makanan bayi. Pilihlah bahan adonan yang paling mudah Anda dapatkan. Menu bubuk makanan untuk anakan burung atau bubur bayi merupakan menu yang paling mudah diperoleh. Periksa tanggal kadaluwarsa pada bungkusnya. Sekali waktu sayur kangkung, jagung muda yang telah diblender dapat pula menjadi bahan adonan makanan anakan burung lovebird. Kotak inkubator Kotak inkubator berfungsi sebagai tempat anakan burung setelah mereka diambil dari glodog. Kotak incubator dapat dibuat sendiri dengan ukuran yang disesuaikan dengan jumlah anakan burung yang akan berada di dalamnya. Contoh ukuran kotak untuk 5 ekor anakan adalah 50cm x 30cm x 30 cm. Anakan burung lovebird akan berada di dalam kotak incubator sebelum mereka berumur 2 bulan. Kotak ini dilengkapi dengan lampu berukuran 5 watt dan bahan-bahan sarang seperti yang terdapat di dalam glodog. Bahan-bahan sarang harus secara rutin diganti dengan yang baru untuk menjaga kebersihan kotak inkubator. Persiapan hand feeding Umur anakan burung lovebird yang paling tepat untuk di hand feeding adalah 2 minggu dari pecah telur. Biasanya pada umur tersebut mata anakan burung mulai terbuka dan bulu-bulu jarum mulai tumbuh pada tubuh anakan tersebut. Seperti kita tahu bahwa anakan lovebird tidak menetas secara bersamaan. Maka berdasarkan urutan menetas mereka anakan-anakan burung yang belum berumur 2 minggu dapat ditinggal di dalam glodog. Beberapa penangkar mengambil langsung semua anakan dan memindahkannya ke dalam kotak incubator. Keputusan untuk mengambil anakan secara berurutan atau mengambil semua anakan sangat bergantung kepada karakter indukan burung lovebird tersebut. Terdapat beberapa indukan yang dapat bertoleransi dengan gangguan atau pengambilan beberapa anakan di glodog mereka, namun tidak sedikit pula indukan yang tidak dapat bertoleransi dengan gangguan dalam bentuk apapun. Jika indukan terlalu sensitive atau pernah memiliki catatan menyerang anakan, maka lebih baik untuk mengambil semua anakan burung sekaligus. Untuk indukan lovebird yang toleran, maka anakan burung yang masih terlalu muda dapat ditinggal di dalam glodog dan dapat diambil dari glodog 10 hari kemudian. Setelah semua anakan dipindah ke incubator, glodok indukan diganti bahan sarang baru. Siapkan kotak incubator dan segala perlengkapan yang ada di dalamnya (lampu, bahan sarang) sebelum memindahkan anakan burung dari glodog ke kotak incubator. Pemindahan anakan burung lovebird dapat dilakukan pada pagi hari, setelah mereka mendapatkan suapan dari indukan (berkisar pukul 08.00 pagi). Atau dapat dilakukan pada saat pembersihan kandang dan pemberian pakan dan minuman baru di pagi hari. Setelah berada di dalam kotak incubator anakan-anakan tersebut tidak perlu langsung disuap, karena mereka masih berada dalam kondisi kenyang. Anakan ditempatkan dalam kotak incubator sesuai dengan ukuran dan umur mereka masing-masing. Jadi sangat perlu untuk menyediakan beberapa sarang di dalam satu kotak incubator. Pemilahan anakan berdasarkan ukuran dan umur perlu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Anakan burung yang lebih tua dan biasanya memiliki ukuran yang lebih besar akan sering menginjak anakan burung yang lebih muda. Proses hand feeding Langkah-langkah melakukan hand feeding atau penyuapan segera dapat dilakukan dengan urutan-urutan langkah seperti tertulis di bawah ini. Perlu dicatat bahwa Anda dapat melakukan urutan-urutan yang tidak sama persis dengan apa yang tertulis disini. Persiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan dan dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut: Langkah pertama. Siapkan beberapa lembar kertas tissue untuk alas anakan burung yang hendak disuap. Akan terdapat ceceran adonan yang tidak tertelan oleh anakan burung. Untuk menjaga kebersihan, maka alas kertas tissue selalu dibutuhkan dalam setiap kali melakukan penyuapan. Langkah kedua. Buatlah adonan sesuai dengan petunjuk yang tertera di dalam bungkus makanan yang digunakan. Masing-masing merk akan memiliki aturan atau petunjuk penggunaan yang hampir sama. Ambil wadah untuk membuat adonan. Jangan membuat adonan terlalu banyak, perkirakan adonan akan habis dalam setiap jadwal penyuapan. Adonan dingin atau sisa sangat tidak dianjurkan diberikan kepada anakan lovebird. Gunakan air panas untuk membuat adonan, air termos dapat digunakan dalam mencampur adonan tersebut. Suhu air untuk membuat adonan adalah berkisar 46 – 48 C. Setelah dicampur dengan formula bahan makanan dan menjadi adonan siap saji pastikan suhu berada pada kisaran 38 – 40 C. Untuk penyuapan pertama kali buatlah adonan encer, kemudian berangsur-angsur ditambah kekentalan adonan seiring pertambahan umur anakan lovebird. Ketepatan dalam menentukan kepekatan adonan sangat penting. Jika adonan terlalu pekat, maka anakan lovebird akan mengalami kesulitan dalam mencernanya. Bila hal tersebut terjadi maka yang akan terjadi adalah terjadinya gangguan pencernaan yang ditandai dengan sembelit. Selain itu jika adonan terlalu pekat atau kenthal maka akan sulit untuk masuk ke tabung suntik. Ketepatan kepekatan adonan dapat diukur dengan lancar dan tidaknya masuk ke dalam tabung suntik. Perbandingan yang dapat digunakan dalam mencampur air dan bahan adonan adalah 2 : 1. Setelah itu dapat diukur ketepatannya dengan menambah air sedikit demi sedikit. Hal penting lain yang perlu diperhatikan adalah ketepatan suhu adonan. Oleh karena itu keberadaan thermometer sangat dibutuhkan. Adonan yang terlalu panas akan membakar kerongkongan dan tembolok anakan burung lovebird. Bila terlalu dingin anakan burung sulit mencernanya dan sering menolak suapan yang diberikan. Suhu adonan yang pas untuk diberikan kepada anakan lovebird berkisar antara 38 – 41 C. Biasanya anakan lovebird yang berumur lebih muda lebih menyukai adonan yang lebih hangat, namun tidak demikian untuk anakan lovebird yang lebih tua. Akan sangat tepat jika dalam penyuapan lovebird didahulukan dari urutan paling muda. Hal tersebut dapat dilakukan hingga anakan berumur 4 minggu. Langkah ketiga Hisap adonan dengan suntikan hingga memenuhi setengah isi tabung. Sebaiknya disediakan 2 buah suntikan agar supaya anakan burung tidak terlalu lama menunggu giliran untuk segara mendapatkan suapan. Selain itu, apabila salah satu suntikan ngadat atau macet, maka segera dapat digunakan suntikan yang lain. Ambillah anakan burung lovebird yang paling kecil. Setelah ditempatkan pada tempat yang telah disediakan maka sodorkan ujung suntikan ke mulut anakan tersebut. Besar kemungkinan anakan lovebird yang pertama kali disuap tidak segera bereaksi melahap adonan yang disuapkan. Hal ini sangat wajar, secara cepat mereka akan mengenali adonan sebagai santapan yang lezat. Dalam menyuapkan adonan dengan suntikan, peganglah kepala anakan dengan ibu jari dan telunjuk dengan lembut, sodorkan ujung karet ke mulut anakan burung dorong tabung suntikan dengan lembut dan pelan. Bila anakan burung mulai memasukkan karet ke dalam kerongkongannya, ikuti gerakan tersebut sambil mendorong adonan dalam tabung dengan perlahan. Amatilah perubahan besar kecilnya tembolok anakan burung yang sedang disuap. Hentikan penyuapan apabila tembolok telah penuh. Tempatkan anakan burung yang telah kenyang ke kotak incubator dan lakukan penyuapan untuk anakan burung lovebird berikutnya. Jangan lupa untuk menutup kotak incubator, ketika terdapat anakan burung yang ada di dalamnya. Dengan bertambahnya umur anakan lovebird, mereka cenderung untuk berjalan atau mulai belajar meloncat dan terbang. Kelengahan dalam mengamankan anakan lovebird dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diharapkan terjadi (burung melompat dari kotak dan jatuh, burung terbang, dan lain sebagainya). Saat pertama kali penyuapan paling tepat dilakukan pada siang hari dengan asumsi anakan lovebird diambil dari glodog pada pagi hari. Jadwal siang tersebut kemudian menjadi penentu jadwal penyuapan berikutnya, setiap 5 atau 6 jam. Dalam kurun waktu tersebut tembolok anakan burung ada dalam keadaan kosong. Dalam keadaan lapar maka anakan burung lovebird akan menyantap makanan dengan lahap pada setiap jadwal makannya. Namun karakter setiap burung akan berbeda satu sama lain. Ada beberapa anakan burung yang begitu rakus. Selalu melahap tiap sodoran adonan ke dalam mulutnya meskipun tembolok mereka telah penuh, namun ada pula yang berhenti begitu tembolok mereka terisi adonan secukupnya. Membuat jadwal penyuapan untuk hand feeding akan memudahkan dan sangat membantu efisiensi kerja hand feeding dan perkembangan anakan burung. Tembolok anakan burung lovebird akan kembali kosong setelah 4 – 5 jam penyuapan terakhir. Terdapat juga anakan yang lebih cepat dari durasi waktu tersebut. Jika terdapat anakan burung lovebird yang temboloknya terlalu lama kosong, maka besar kemungkinan terjadi kesalahan dalam proses pencernaan anakan burung tersebut Berikut jadwal dan pedoman handfeeding yang dapat digunakan. Umur anakan Waktu Kepekatan Adonan Kuantitas 2 – 3 minggu 06.00 pagi; 11.00 siang; 05.00 sore; 21.00 malam Encer 4 – 6 cc 3 – 4 minggu 06.00 pagi; 11.00 siang; 05.00 sore; 21.00 malam Encer 6 – 12 cc 4 – 5 minggu 06.00 pagi; 11.00 siang; 05.00 sore; 21.00 malam Sedang 6 – 12 cc *Catatan: Pada umur 3 – 4 minggu anakan burung lovebird mulai dikenalkan dengan makanan burung lovebird dewasa (milet, kenari seed, kangkung, jagung muda)

Minggu, 09 September 2012

Love Bird Cikarang

Peternak Love Bird, Love Bird di sekitar Cikarang.Bekasi Siap memenuhi hobi anda dengan berbagai jenis Love Bird .Love Bird memiliki prospek hingga 15 th ke depan .Yang berminat langsung datang 

lovebird kami
Love Bird Sekitar Cikarang Bekasi
lovebird cikarang | facebook
peternak lovebird cikarang,bekasi 0812-8751-3693


pusat penjualan lovebird!!!